EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,127.44   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 6 jam lalu, #Saham AS

Nomura: Prospek Sterling Konstruktif, EUR/USD Netral

Penulis

Nomura memperkirakan BoE baru memulai penurunan suku bunga pada Agustus, sedangkan ECB dan The Fed pada Juni. Hal ini memengaruhi prospek Sterling dan Euro.

Seputarforex - Kurs dolar AS sempat menguat kemarin seusai perilisan data PMI Amerika Serikat, tetapi melemah kembali dalam perdagangan hari Jumat ini (23/Februari). GBP/USD mendaki sampai 1.2685 pada sesi Eropa, sedangkan EUR/USD berkonsolidasi pada kisaran 1.0827.

Bagaimana prospek Sterling dan Euro ke depan? Para pakar dari bank investasi Nomura berpendapat Pound Sterling memiliki outlook konstruktif sampai beberapa minggu ke depan. Sementara itu, Euro kemungkinan tetap fluktuatif dalam rentang terbatas.

GBPUSD Daily

Para pakar dari Nomura menilai Pound Sterling "relatif positif" karena data-data mengisyaratkan Bank of England (BoE) akan memulai penurunan suku bunganya setelah Federal Reserve dan European Central Bank (ECB). Nomura memperkirakan BoE baru memulai penurunan suku bunga pada Agustus, sedangkan ECB dan The Fed pada Juni.

Rincian data PMI Inggris kemarin menunjukkan kenaikan harga-harga pada sektor jasa. Padahal, bank sentral akan enggan menurunkan suku bunga selama inflasi pada sektor ini tetap tinggi.

"Indeks harga dalam PMI Jasa meningkat secara bertahap, menunjukkan bahwa inflasi 'dalam negeri' bersifat kaku, kemungkinan salah satu penyebabnya adalah meningkatnya data upah resmi Inggris, sehingga sulit untuk mengembalikan inflasi jasa ke tingkat 'normal'," kata Nomura.

"Bank belum dalam posisi untuk mempertimbangkan dimulainya siklus penurunan suku bunga dengan sungguh-sungguh," lanjut Nomura, "Jadi, sikap BoE yang tidak terlalu dovish akan membantu GBP tetap tangguh di antara (mata uang) G10."

Prospek Euro relatif lebih lemah. Pasalnya, data PMI Zona Euro kemarin menggambarkan kontraksi ekonomi yang berkelanjutan.

Nomura berpendapat pergerakan EUR/USD dalam jangka pendek akan tetap berada pada kisaran terbatas, dan tidak akan menembus 1.10 dalam minggu-minggu mendatang. Ada peluang bagi EUR/USD untuk mendaki sampai ke atas 1.09 — posisinya sebelum rilis data Nonfarm Payroll AS yang fantastis pada awal bulan ini, tetapi penguatan itu kemungkinan bersifat temporer.

Mereka menjelaskan, "Agar EUR/USD dapat dengan jelas dan terus-menerus menembus rentang ini ke arah mana pun, kami pikir pasar harus lebih percaya diri mengenai bank sentral mana yang akan melakukan pemotongan terlebih dahulu (ECB atau The Fed —red), jumlah pemotongan suku bunga pada tahun 2024, dan/atau perkembangan pertumbuhan ekonomi."

Download Seputarforex App

300263
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.