EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,378.20/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 jam lalu, #Saham AS

Rendahnya Kenaikan CPI Jepang Membuat Yen Lunglai

Penulis

Inflasi inti (core CPI) Jepang dilaporkan hanya naik 0.2 persen pada bulan Februari. BoJ makin yakin untuk tidak menarik dulu program stimulusnya.

Seputarforex.com - Inflasi inti (core CPI) Jepang dilaporkan naik 0.2 persen pada bulan Februari di hari Jumat (31/Mar) pagi ini oleh pemerintah Jepang. Data tersebut adalah kemajuan yang terpesat dalam hampir dua tahun terakhir. Namun, masih jauh dari target yang disasar pemerintah sebanyak 2 persen.

sushi-jepang

CPI Inti adalah tingkat inflasi yang diukur dengan memperhitungkan harga minyak, tetapi tanpa menghitung volatilitas harga makanan segar. Tingkat CPI Jepang bulan ini sudah sesuai dengan ekspektasi. Pada bulan Januari lalu, kenaikan CPI Jepang hanya 0.1 persen.

Peningkatan inflasi Jepang masih dimotori oleh kenaikan biaya bahan bakar dan energi. Sehingga, ini masih menjadi tantangan berat bagi Bank Sentral Jepang (BoJ). Mereka harus mengejar target inflasi sembari menjaga stabilitas pertumbuhan upah.

Di samping data inflasi, Jepang juga mempublikasikan data ketenagakerjaan hari ini. Tingkat Pengangguran berada pada level 2.8 persen pada bulan Februari, turun 0.2 persen dari tingkat sebelumnya. Dengan demikian, tingkat pengangguran Jepang bulan ini adalah yang terendah sejak Juni 1994.

Sayangnya, data Belanja Masyarakat (Household Spending) justru jeblok. Jepang mengalami penurunan hingga 3.8 persen pada bulan Februari secara tahunan. Penurunan tersebut mengganda dari penurunan sebelumnya di kisaran 1.7 persen. Ini menunjukkan bahwa konsumsi swasta masih dalam kategori lemah.

"Data ketenagakerjaan yang masih menunjukkan kurangnya jumlah tenaga kerja, berpadu dengan dorongan inflasi yang masih sangat lemah." kata Marcel Thieliant, ekonom senior di Capital Economics yang diwawancarai oleh Reuters.

Output Pabrik Jepang meningkat 2.0 persen pada bulan Februari dibanding bulan sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa data jumlah permintaan final pun akan meningkat. Angka tersebut lebih tinggi dari estimasi 1.2 persen yang diperkirakan para analis.


BoJ Fokus Pada CPI Dan Pertumbuhan Upah

Di tengah perekonomian Jepang yang stagnan, BoJ pernah menyatakan bahwa mereka belum memiliki niat untuk menarik program stimulus moneter yang selama ini jadi amunisi mereka melawan deflasi. Tak hanya CPI, menurut BoJ, data upah pekerja akan turut menjadi perhatian mereka dalam mengejar target inflasi 2 persen yang tak kunjung terkejar.

Menyusul laporan tersebut, Yen Jepang melemah terhadap Dolar AS, dengan USD/JPY yang diperdagangkan di angka 112.067. Level tersebut naik dari low 111.028 kemarin. Yen juga melemah terhadap Euro dengan EUR/JPY yang diperdagangkan naik ke angka 119.656 pagi ini.

278305
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.