Seputarforex.com - Setelah saling tukar ancaman pada akhir pekan sebelumnya, konflik AS dengan Iran dan Irak belum menunjukkan eskalasi lebih lanjut. Sebagian besar analis melihat bahwa Iran tidak akan membalas AS secara langsung untuk saat ini. Menurut pandangan para pakar, Iran hanya akan melancarkan perang urat syaraf. Meredanya tensi perselisihan yang sempat dikhawatirkan berujung pada perang dunia ketiga ini, menjadi celah bagi Dolar AS untuk menguat terhadap mata uang safe haven.
USD/JPY Diprediksi Kembali Menuju Level 109
Dolar AS ditutup cukup signifikan terhadap safe haven Yen pada sesi perdagangan kemarin,dan mengawali sesi perdagangan hari ini (07/Januari) di level yang lebih tinggi. Rebound Dolar AS versus Yen terlihat pada pair USD/JPY yang saat ini diperdagangkan pada kisaran 108.46, berusaha menjauhi level terendah 2.5 bulan di level 107.77.
Para analis memperkirakan jika posisi Dolar AS sudah turun begitu dalam terhadap Yen dalam beberapa waktu terakhir dan mencapai area jenuh jual. Maka dari itu, tak heran bila sebagian pelaku pasar meyakini jika pair USD/JPY dapat kembali naik menuju level 109.
"Secara teknis, Yen telah menguat bahkan sebelum kematian Soleimani, sehingga bisa dikatakan cukup berlebihan apabila posisi (USD/JPY) berada di bawah 108... Kami melihat Dolar akan naik hingga level 109... Dengan kondisi geopolitik seperti sekarang ini, maka pergerakan besar risk-off seringkali hanya berumur pendek dan itulah yang terlihat saat ini," kata John Doyle, Wakil Presiden Bidang Perdagangan di Tempus Inc.
Di sisi lain, posisi Dolar AS terhadap Franc Swiss belum menunjukkan pemulihan berarti. USD/CHF hanya menguat terbatas 0.17 persen pada sesi perdagangan pagi ini. Meski sentimen risk-off sudah mulai berkurang, para pelaku pasar tetap berhati-hati dalam mengantisipasi perluasan risiko ketegangan di kawasan Timur Tengah, sebagai buntut dari terbunuhnya Komandan Pasukan Quds Iran.
Anda juga dapat mendengarkan ulasan di atas dalam video berikut ini.