Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (kode saham UNVR) dilaporkan positif sepanjang paruh pertama tahun 2016. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Selasa kemarin (26/7), laba usaha Unilever mengalami peningkatan 13.42% dari Rp 3.95 triliun jadi Rp 4.48 triliun. Laba kotor menanjak 10.1% dari Rp 9.53 triliun menjadi Rp 10.49 triliun, sementara laba bersih tumbuh 12.56% dari Rp 2.93 triliun menjadi Rp 3.3 triliun. Karenanya, laba bersih per saham UNVR naik dari Rp 384 ke Rp 432.
Bersama dengan itu, dilaporkan juga bahwa penjualan bersih UNVR tumbuh 10.34%, atau naik dari Rp 18.8 triliun jadi Rp 20.74 triliun, sedangkan harga pokok penjualan meningkat 10.59% dari Rp 9.27 triliun menjadi Rp 10.25 triliun. Meskipun demikian, nampak bahwa beban-beban operasional bertambah. Beban pemasaran dan penjualan serta beban umum dan administrasi, masing-masing dilaporkan naik 8.25% dan 6.97%.
Dalam laporan yang sama disebutkan juga bahwa total aset Unilever hingga Juni 2016 naik 20.29% dibanding Desember tahun lalu, dengan total nominal Rp 18.92 triliun. Besaran tersebut meliputi Rp 9.44 triliun aset lancar dan Rp 9.48 triliun aset tidak lancar.
Ke depan, Unilever akan perlu memilih anggota direksi baru sehubungan dengan pengunduran diri salah satu anggotanya, Ainul Yaqin, mulai tanggal 1 September 2016, yang diumumkan awal bulan ini. Dengan pengunduran diri tersebut, susunan direksi Unilever akan sedikit bergeser. Namun, sesuai dengan Pasal 19 ayat 9 Anggaran Dasar Perseroan, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang belum ditentukan.
