EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,439.35/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 5 jam lalu, #Saham AS

Upaya Rebound USD/JPY Terhalang Bias Hawkish Jepang

Penulis

Rangkuman Opini BoJ menunjukkan bahwa banyak anggota utama menyerukan kenaikan suku bunga Jepang karena inflasi dapat bertahan lama atau bahkan melampaui target.

Seputarforex - Perilisan dokumen Rangkuman Opini Bank of Japan (BoJ) tadi pagi mengungkap adanya kemungkinan Jepang menaikkan suku bunga lebih awal daripada perkiraan sebelumnya. Bias hawkish tersebut mengerem kenaikan USD/JPY tepat di bawah ambang 156.00 dalam perdagangan hari Kamis ini (9/Mei).

USDJPY Daily

Rangkuman Opini BoJ menunjukkan bahwa banyak anggota dewan kebijakan utama menyerukan kenaikan suku bunga yang stabil. Ini didorong oleh adanya prospek inflasi yang bertahan lama atau bahkan melampaui target bank sentral pada 2%. Salah satu anggota mengatakan BoJ harus menaikkan suku bunga dengan "cara dan waktu yang tepat" seiring dengan meningkatnya proyeksi pertumbuhan dan harga.

"Jika perkiraan yang ditunjukkan dalam laporan triwulanan bulan April kita terwujud, target inflasi 2% akan tercapai secara berkelanjutan dan stabil dalam waktu sekitar dua tahun dan kesenjangan output akan menjadi positif," ungkap salah satu anggota lain, "Oleh karena itu, ada kemungkinan suku bunga kebijakan kita akan lebih tinggi dari perkiraan pasar saat ini."

Pada kesempatan berbeda, Gubernur BoJ Kazuo Ueda memaparkan kemungkinan untuk menaikkan suku bunga sebanyak beberapa kali dalam beberapa bulan ke depan. Ia mengatakan di hadapan Parlemen Jepang tadi pagi, "Jika volatilitas mata uang mempengaruhi, atau berisiko mempengaruhi, tren inflasi, (maka) BoJ harus merespons dengan kebijakan moneter".

Beberapa sinyal hawkish BoJ tersebut sukses menanggulangi pelemahan yen belakangan ini — yang berlangsung setelah memudarnya dampak intervensi Jepang. USD/JPY menghentikan upaya rebound-nya, sementara pelaku pasar mempertimbangkan ulang prospek kenaikan suku bunga Jepang. Reli GBP/JPY dan EUR/JPY juga melambat.

Banyak pakar memperkirakan BoJ akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini, tetapi ada pendapat berbeda-beda mengenai waktu, jumlah, dan frekuensinya. Ada pula yang berpendapat BoJ akan mengumumkan niat untuk mengurangi pembelian obligasi dalam jumlah besar dan mulai menyusutkan neraca keuangannya — suatu langkah pengetatan kebijakan moneter yang relatif lebih mudah diambil daripada rate hike.

300471
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.