EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 153.190   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,300.29/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 7 jam lalu, #Saham AS

USD/JPY Terbang Pasca Pengumuman Bank Sentral Jepang

Penulis

Pengumuman bank sentral Jepang hari ini sebenarnya sedikit lebih hawkish dari kebijakan sebelumnya. Namun, kurs yen melemah tajam terhadap dolar AS.

Seputarforex - Kurs yen ambles lagi pada perdagangan hari Selasa (31/Oktober). Pasalnya, pelaku pasar menyambut dingin pengumuman kebijakan dari bank sentral Jepang. USD/JPY terpantau melonjak dari kisaran 149.00 sampai nyaris 151.20 dalam tempo beberapa jam saja. EUR/JPY bahkan sempat mencetak rekor tertinggi baru dalam lima belas tahun terakhir.

USDJPY Daily

Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk melakukan sedikit modifikasi atas kebijakan pengendalian kurva yield (YCC). BoJ mempertahankan target yield JGB 10Y pada kisaran 0% dengan batas atas pada +1.0% dan batas bawah pada -1.0%, tetapi mengubah batas atas 1.0% menjadi "referensi" saja.

Ini berarti yield dapat melampaui ambang 1.0%, karena BoJ takkan menyasar target yield secara saklek lagi. BoJ juga menghapus pernyataan mengenai upaya mempertahankan target yield dengan pembelian obligasi tanpa batas.

Perubahan-perubahan tersebut sebenarnya bersifat sedikit lebih hawkish dibandingkan kebijakan BoJ sebelumnya. Sayangnya, perubahan-perubahan itu tetap jauh lebih dovish daripada ekspektasi pasar.

Salah satu sumber kekecewaan utama berkaitan dengan masalah suku bunga. BoJ mempertahankan tingkat suku bunga pada -0.1% tanpa memberikan isyarat kenaikan sama sekali. Padahal, tingkat inflasi Jepang sudah berada di atas target 2% selama lebih dari satu tahun terakhir. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah BoJ kelak benar-benar akan menormalisasi suku bunga atau justru membiarkan suku bunga bunga negatif untuk jangka waktu yang lebih lama.

"Langkah ini mengecewakan investor, mengangkat USD/JPY kembali ke atas 150. Reaksi ini semakin memperjelas bahwa untuk pembalikan tren kekuatan USD/JPY saat ini, tidak hanya The Fed (perlu) memulai siklus pelonggaran moneter, tetapi BoJ juga perlu memulai normalisasi kebijakan," kata Roberto Mialich, Pakar Strategi FX di UniCredit.

"Keputusan hari ini menimbulkan keraguan apakah BoJ mempertimbangkan (strategi untuk) keluar dari kebijakan moneter ultra-ekspansif dalam waktu dekat," kata Michael Pfister, analis FX di Commerzbank, "Tidak mengherankan jika pasar memandang hal ini sebagai tindakan yang lebih dovish dan menghukum yen. Selama tidak ada tanda-tanda intervensi dari Kementerian Keuangan Jepang, USD/JPY akan terus mengalami tren naik dalam beberapa minggu mendatang."

Download Seputarforex App

299910
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.