EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,317.98/oz   |   Silver 27.58/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 3 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 3 jam lalu, #Saham AS

WTI Mendekati 30 Dolar Lagi Di Tengah Optimisme Pasar

Penulis

Perbaikan harga minyak mentah dunia terus berlanjut seiring dengan pelonggaran lockdown di berbagai kawasan. Harga minyak WTI kembali mendekati ambang krusial.

Seputarforex - Harga minyak mentah terus mendaki secara konsisten setelah ambruk ke rekor terendah multi-dekade pada akhir April. Dalam perdagangan hari ini (26/Mei), harga minyak mentah tipe WTI akhirnya kembali mendekati kisaran USD30 per barel. Brent menanjak lebih lambat, tetapi kini bertengger pada kisaran USD35 per barel.

WTICOUSD

Pelaku pasar menyambut baik sejumlah laporan yang menandakan penurunan output minyak di berbagai negara produsen utama. Pada akhir pekan, Baker Hughes melaporkan penurunan jumlah sumur pengeboran minyak AS ke rekor terendah 318 dalam periode sepekan yang berakhir tanggal 22 Mei 2020. Sementara itu, Rusia melaporkan output minyaknya sudah jatuh hingga hampir mencapai batas kuota 8.5 juta barel per hari (bph), sesuai kesepakatannya bersama kartel OPEC+.

Negara-negara anggota OPEC+ menjadwalkan pertemuan pada awal Juni untuk mendiskusikan pemangkasan output lagi demi mendongkrak harga minyak mentah dunia lebih lanjut. Sebelumnya, mereka telah setuju memangkas output hingga 10 juta bph untuk periode Mei dan Juni.

Keputusan OPEC+ awalnya ditanggapi cukup dingin oleh pelaku pasar karena penurunan demand minyak global jauh lebih besar. Namun, optimisme semakin merebak seiring dengan pelonggaran lockdown di berbagai kawasan. Menteri Energi Rusia Alexander Novak kemarin menyatakan bahwa peningkatan permintaan bahan bakar (pasca-lockdown) kemungkinan bakal memangkas surplus minyak global sekitar 7-12 juta bph pada bulan Juni atau Juli.

"Jelas ada sensasi pemangkasan-pemangkasan (output minyak) itu telah berlangsung sebaik ekspektasi," kata Daniel Hynes, pakar strategi komoditas senior dari ANZ Bank, "(Apalagi) dengan perekonomian dibuka kembali, fokusnya jelas pada perbaikan fundamental, daripada apa yang terlihat seperti kolaps total dalam permintaan beberapa pekan lalu."

Download Seputarforex App

292980
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.