EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 157.650   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,337.91/oz   |   Silver 27.24/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 63,419.14   |   Ethereum 3,252.17   |   Litecoin 83.88   |   USD/CHF menguat di atas level 0.9100, menjelang data PCE As, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 2 hari, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 hari, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 hari, #Saham AS

1-2 Juni 2023: Non Farm Payrolls Dan Manufaktur AS

Penulis

Data berdampak hari ini adalah Manufaktur AS dari ISM. Besok ada Non Farm Payrolls, tingkat upah, dan pengangguran AS.

Kamis, 1 Juni 2023

Jam 21:00 WIB: indeks ISM Manufacturing PMI AS bulan Mei 2023 (Berdampak tinggi pada USD)

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari data Markit.

Indeks ISM dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini yang meliputi output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

1-2 Juni 2023: Non Farm Payrolls Dan

Bulan April lalu, ISM Manufacturing AS berada pada angka 47.1, lebih tinggi dari perkiraan 46.8, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 46.3. Indeks new orders, output produksi, dan tenaga kerja mengalami kenaikan.

Untuk bulan Mei 2023, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan sedikit turun menjadi 47.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 2 Juni 2023

Jam 19:30 WIB: data Non Farm Payrolls AS bulan Mei 2023 (Berdampak tinggi pada USD)

Data Non-Farm Payrolls (NFP) dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS untuk mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian selama periode sebulan. Data ini merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, serta menjadi bahan pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan tingkat suku bunga.

1-2 Juni 2023: Non Farm Payrolls Dan
Bulan April lalu, NFP bertambah 253,000 jobs, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 181,000 jobs, dan menjadi penambahan jobs tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Penambahan lapangan pekerjaan terbanyak ada pada tenaga profesional dan bisnis, perawatan kesehatan, sektor rekreasi, food services, pegawai pemerintah federal, sektor pertambangan, manufaktur, transportasi, pergudangan, dan perdagangan.

Untuk bulan Mei 2023 diperkirakan NFP akan bertambah 193,000 job, sementara perkiraan dari Automatic Data Processing Inc.(ADP) yang dirilis tanggal 1 Juni kemarin menunjukkan akan bertambah 278,000 job. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jam 19:30 WIB: data upah rata-rata per jam di AS bulan Mei 2023 (Berdampak tinggi pada USD)

Data ini dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS setiap bulan untuk mengukur perubahan upah rata-rata per jam (Average Hourly Earnings) di luar industri pertanian. Rilis data berupa persentase perubahan rata-rata upah dibandingkan bulan sebelumnya. Upah dikaitkan dengan besaran inflasi guna memperkirakan tingkat biaya hidup, sehingga The Fed selalu memperhatikan data upah rata-rata per jam sebagai pertimbangan untuk menentukan suku bunga acuan.

1-2 Juni 2023: Non Farm Payrolls Dan
Bulan April lalu, upah rata-rata per jam di AS naik 16 Sen USD atau 0.5%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3%, dan menjadi persentase kenaikan tertinggi sejak Juli 2022. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 4.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 4.2%, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 4.3%.

Untuk bulan Mei 2023, diperkirakan upah rata-rata per jam m/m akan naik 0.3%, dan y/y diperkirakan kembali naik 4.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jam 19:30 WIB: data tingkat pengangguran di AS bulan Mei 2023 (Berdampak tinggi pada USD)

Indikator ini mengukur persentase total tenaga kerja produktif yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Meski dianggap sebagai indikator lagging, jumlah pengangguran tetap berdampak pada pengeluaran konsumen, jumlah tenaga kerja, dan tingkat kepercayaan.

1-2 Juni 2023: Non Farm Payrolls Dan

Bulan April lalu, tingkat pengangguran di AS berada pada angka 3.4%, lebih rendah dari perkiraan 3.6%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, tingkat partisipasi April 2023 berada pada angka 62.6%, sama dengan bulan sebelumnya dan merupakan yang tertinggi sejak Maret 2020.

Untuk bulan Mei 2023, diperkirakan tingkat pengangguran akan naik menjadi 3.5%, sedangkan tingkat partisipasi akan turun menjadi 62.5%. Hasil rilis tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
299443
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.