Senin, 31 Juli 2023
Jam 08:30 WIB: indeks Manufacturing PMI dan Non Manufacturing China versi CFLP bulan Juli 2023 (Berdampak medium-tinggi pada AUD dan NZD)
Indeks Manufacturing dan Non-Manufacturing PMI versi China Federation of Logistics and Purchasing (CFLP) dirilis setiap bulan dan dampaknya hampir sama dengan data manufaktur Markit (indeks Caixin Manufacturing PMI). Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi sektor manufaktur atau sektor jasa, sedangkan rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.
Bulan Juni lalu, indeks Manufacturing PMI menunjukkan angka 49.0, sesuai dengan perkiraan, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 48.8. Indeks new orders mengalami kenaikan, sementara ekspor dan indeks tenaga kerja mengalami kontraksi. Sementara itu, indeks Non Manufacturing PMI turun menjadi 53.2, terendah dalam 6 bulan.
Untuk bulan Juli 2023, diperkirakan indeks Manufacturing PMI China akan sedikit turun menjadi 48.9, dan Non Manufacturing akan kembali turun menjadi 52.9. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan berdampak positif pada mata uang AUD, CAD, dan NZD.
Jam 16:00 WIB: data Consumer Price Index (CPI) Flash Estimate kawasan Euro bulan Juli 2023 y/y (Berdampak medium-tinggi pada EUR)
CPI kawasan Euro dirilis 2 kali dalam sebulan sebagai data Flash (data awal) dan Final. Sebagai estimasi tingkat inflasi, data ini dirilis oleh Eurostat berdasarkan masukan data CPI awal dari 19 negara anggota kawasan Euro. Meski mungkin ada kekurangan tentang detail dari kategori barang sebagai acuannya, CPI Flash Estimate tetap berdampak tinggi karena merupakan data inflasi kawasan Euro yang paling awal dirilis.
Secara periode, data yang berdampak tinggi adalah inflasi tahunan atau persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Rilis data terdiri atas CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak memperhitungkan kategori barang makanan, minuman, serta energi.
Untuk kawasan Euro, yang berdampak tinggi adalah CPI total y/y karena menunjukkan tingkat inflasi tahunan kawasan. Bank sentral Eropa (ECB) selalu mengacu pada CPI total y/y untuk menentukan target inflasi dan perubahan tingkat suku bunga.
CPI final kawasan Euro bulan Juni lalu menunjukkan +5.5%, lebih rendah dari perkiraan +5.6%, dan menjadi yang terendah sejak Januari 2022. Sementara itu, CPI inti y/y final naik menjadi +5.5, sesuai dengan perkiraan, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +5.3%. Angka inflasi tahunan tersebut masih jauh di atas target +2.0% dari ECB.
Dalam basis bulanan (m/m), CPI total Juni 2023 naik 0.3%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang stagnan atau 0.0%. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan, minuman beralkohol dan tembakau (+11.6%), produk barang industri (+5.5%), serta sektor jasa (+5.4%).
Untuk data awal (Flash) bulan Juli 2023, CPI total y/y kawasan Euro diperkirakan kembali turun menjadi +5.3%, CPI inti y/y diperkirakan turun menjadi +5.4%, dan CPI total m/m diproyeksikan turun 0.2% (atau -0.2%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.
Selasa, 1 Agustus 2023
Jam 11:30 WIB: hasil meeting RBA: pengumuman suku bunga bulan Agustus 2023 dan statement RBA (Berdampak tinggi pada AUD)
Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama, kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.
Pada meeting terakhir 4 Juli lalu, RBA mempertahankan suku bunga acuan pada level +4.10%, lebih rendah dari perkiraan pasar untuk kenaikan sebesar 0.25% ke level 4.35%. Meskipun begitu, level suku bunga terakhir ini masih yang tertinggi sejak April 2012.
Statement menyebutkan bahwa RBA masih perlu waktu untuk menilai dampak kenaikan suku bunga sebelumnya, sementara inflasi di Australia telah melewati puncak ketika CPI bulan Mei turun menjadi +5.6% y/y. Meski demikian, inflasi tahunan dinilai masih terlalu tinggi (7.0% q/y pada kuartal pertama 2023).
Bank sentral mengindikasikan bahwa kebijakan pengetatan moneter lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan inflasi kembali ke target 2.0% hingga 3.0% dalam jangka waktu yang wajar. Namun, langkah itu akan bergantung pada data ekonomi yang masuk. Dewan juga menyebutkan akan terus memantau perkembangan ekonomi global, trend belanja rumah tangga, dan perkiraan inflasi dengan cermat.
Meskipun inflasi Australia bulan Juni turun ke +5.4% y/y (terendah sejak Februari 2022), analis memperkirakan RBA akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +4.35% pada bulan Agustus ini. Jika RBA kembali menaikkan suku bunga acuan, maka AUD akan cenderung menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.
Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.
