EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.58/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 2 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 2 jam lalu, #Saham AS

AS Konfirmasi Kasus Pertama Omicron, Harga Minyak Tertekan

Penulis

Harga minyak melemah tajam akibat kabar kemunculan kasus pertama Omicron di AS yang meredupkan minat risiko pasar.

Seputarforex - Harga minyak mentah kembali merosot karena pudarnya sentimen risiko atas kemunculan kasus pertama COVID Omicron di Amerika Serikat. Pada saat berita ini ditulis pada hari Kamis pagi (02/Desember), minyak mulai terkoreksi dari penutupan kemarin. Harga minyak Brent berada pada kisaran $69.98 per barel, sementara minyak WTI diperdagangkan di kisaran $66.49 per barel.

Harga minyak melemah

Amerika Serikat kemarin mengonfirmasi kasus COVID Omicron untuk pertama kalinya sejak varian tersebut ditemukan di Afrika pada pekan lalu. Penderita dikabarkan telah divaksin lengkap dan diterinfeksi setelah pulang dari Afrika Selatan. Kemunculan varian virus Corona yang resisten terhadap vaksin tentu saja meningkatkan kekhawatiran pasar energi. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan varian Omicron dapat menyebar secara global dan menekan permintaan minyak karena banyak negara melakukan pembatasan perjalanan.

"Kami belum memiliki banyak informasi mengenai sifat virus COVID Omicron. Tidak ada kejelasan mengenai seberapa mudah tingkat penularan varian ini dan apakah vaksin yang tersedia efektif… Kondisi ini menimbulkan banyak perubahan sentimen pasar," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior Ingalls & Snyder.

 

AS Berencana Stabilkan Harga

Secara terpisah, AS tengah mengkaji langkah baru dengan melakukan penyesuaian waktu pelepasan stok minyak untuk mengantisipasi risiko penurunan harga akibat kehadiran Omicron. "Pemerintahan Biden memiliki fleksibilitas atas timing pelepasan stok minyak cadangan jika sewaktu-waktu harga energi global turun secara substansial," kata Wakil Menteri Energi AS, David Turk.

Turk menambahkan, negara-negara konsumen lainnya seperti China dan Jepang telah menyetujui langkah melepas cadangan minyak untuk menjinakkan harganya dan dapat menyesuaikan waktu pelepasan secara bebas jika diperlukan. "Saya pikir setiap negara akan membuat keputusan berdasarkan apa yang berguna bagi konsumen domestik mereka dan berupaya menstabilkan harga," imbuh Turk.

Download Seputarforex App

296888
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.