EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 4 jam lalu, #Saham AS

Digenjot Pelemahan Dolar, Harga Minyak Terus Melonjak

Penulis

Harga minyak terus reli pada hari Kamis hingga perdagangan pagi ini (4/29) membawa WTI dan Brent ke puncak harga tertinggi dalam enam bulan terakhir, mengabaikan himbauan analis yang memperingatkan adanya banyak ranjau bearish di tengah lemahnya fundamental pasar komoditas energi.

Harga minyak terus reli pada hari Kamis hingga perdagangan pagi ini (4/29) membawa WTI dan Brent ke puncak harga tertinggi dalam enam bulan terakhir, mengabaikan himbauan analis yang memperingatkan adanya banyak ranjau bearish di tengah lemahnya fundamental pasar komoditas energi. Pelemahan Dolar AS akibat anjloknya GDP kuartal pertama negeri Paman Sam ditengarai memberikan energi ekstra bagi emas hitam.

Harga Minyak Dunia - ilustrasi


Pasokan minyak global masih surplus dan berdasarkan laporan EIA terakhir pun persediaan minyak Amerika Serikat tetap berada dalam level tinggi, tetapi menurut laporan The Wall Street Journal, banyak trader meyakini pasar minyak telah bergerak menuju fase penyeimbangan. Harapan tersebut didukung oleh penurunan produksi minyak AS dan terjadinya gangguan berkala pada jalur suplai di seluruh dunia. Keyakinan tersebut makin membubung setelah penurunan Dolar di pasar valas tadi malam mendorong penguatan harga-harga komoditas.

Dolar melemah terhadap mayoritas mata uang lainnya karena data GDP menunjukkan perekonomian Amerika di kuartal I/2016 bertumbuh 0.5% QoQ, laju paling lambat dalam dua tahun terakhir. Pelemahan Dolar membuat harga komoditas menjadi lebih murah bagi pengguna mata uang lain, sehingga di saat yang sama harga-harga minyak, emas, tembaga, aluminium, dan komoditas metal lainnya melejit.

WTI untuk pengiriman Juni di New York Mercantile Exchange naik 1.5% ke $46.03 per barel. Sedangkan harga acuan internasional Brent melompat 2% ke $48.14 di Intercontinental Exchange. Keduanya kini berada pada level harga tertinggi sejak 4 November 2015.

Data yang dirilis oleh Departemen Energi AS pada hari Rabu menunjukkan bahwa meskipun persediaan minyak masih tinggi, tetapi produksi minyak mentah AS menurun untuk pekan ketujuh berturut-turut, sehingga pada paruh kedua tahun 2016 kemungkinan permintaan akan minyak di AS bisa melebihi pasokan yang ada.

Namun demikian, para analis enggan menggeser proyeksi mereka tentang masa depan harga karena surplus minyak dunia dinilai masih melimpah. Survei Wall Street Journal pada 13 bank investasi terkemuka menyebutkan bahwa mereka memperkirakan harga minyak mentah Brent tahun ini akan berada pada rerata $41 per barel, hanya naik satu dolar dari hasil survei bulan Maret; sedangkan rerata harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diproyeksikan tetap pada $39.

263725
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.