EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

GDP Kuartal II Kembali Negatif, Australia Masuk Resesi

Penulis

Australia memasuki resesi untuk pertama kalinya sejak 1991, menyusul rilis data GDP kuartal II yang kembali minus. AUD/USD turun merespon kabar ini.

Seputarforex - Pada hari Rabu (02/September), Biro Statistik Australia mempublikasikan data GDP yang minus 7.0 persen pada kuartal kedua, lebih buruk ketimbang forecast ekonom untuk penurunan 5.9 persen. Hasil GDP ini lebih buruk dari angka kuartal sebelumnya yang sudah minus 0.3 persen, dan menegaskan bahwa Australia telah memasuki resesi untuk pertama kalinya sejak 1991.

GDP Kuartal II Kembali Negatif,
Sementara itu, GDP Australia dalam basis tahunan juga mengalami penurunan. Tidak tanggung-tanggung, perekonomian menyusut hingga 6.3 persen dari tahun sebelumnya, lebih buruk ketimbang ekspektasi untuk penurunan 5.2 persen. Hasil ini kontras jika dibandingkan rilis pada periode sebelumnya yang masih mencatatkan kenaikan 1.4 persen.

Kemerosotan ekonomi sepanjang periode April-Juni tidak terlepas dari amblesnya daya beli masyarakat karena dampak pandemi COVID-19. Kondisi ini semakin diperparah oleh langkah pemerintah Australia yang memberlakukan lockdown di awal kuartal kedua, sehingga menyebabkan trend belanja konsumen dan aktivitas ekonomi melambat signifikan. Padahal, belanja konsumen memberikan kontribusi terbesar terhadap data GDP secara keseluruhan.

Reserve Bank of Australia (RBA) sebenarnya sudah aktif melakukan upaya penanggulangan. Dalam statement terbarunya kemarin, bank sentral tersebut menegaskan akan tetap membiarkan suku bunga rendah lebih lama dan memperluas pinjaman khusus terhadap perbankan guna menggenjot perekonomian yang terdampak COVID-19.

Di sisi lain, pemerintah Australia turut berupaya meredam kejatuhan ekonomi lebih dalam dengan menggelontorkan stimulus senilai puluhan miliar dolar. Bantuan ini ditujukan untuk memberi suntikan dana kepada perusahaan agar tidak kolaps, dan membantu rumah tangga yang terkena dampak pandemi.

 

Dolar AS Menguat, AUD Terkoreksi

Rilis GDP kuartal kedua pagi ini berdampak signifikan terhadap pergerakan Dolar Australia. Pair AUD/USD yang sebelumnya kokoh mempertahankan reli kenaikan, saat ini berada di kisaran 0.7350. Harga melemah hingga 0.29 persen dari harga Open harian.

GDP Kuartal II Kembali Negatif,
Pelemahan AUD juga disebabkan oleh pemulihan Dolar AS setelah rilis data ekonomi AS tadi malam yang cukup solid. Selanjutnya, fokus investor akan tertuju pada data ketenagakerjaan AS yang akan dipublikasikan Jumat besok. Laporan ini berpotensi menjadi katalis pair-pair mayor selanjutnya.

Download Seputarforex App

294158
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.