EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,324.06/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,759.26   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,135.89   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   NFP yang lebih lemah dan sikap dovish Powell dapat merevitalisasi penjual dolar As, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF melayang di sekitar level 0.9050 jelang pernyataan ketua SNB Jordan, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD belum berhasil melewati rintangan utama di sekitar level 1.2550, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD tetap bertahan di bawah level 1.3700, fokus pada pidato the Fed, data IMP Kanada, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 15 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Naik Setelah Turun Tiga Sesi Beruntun

Penulis

Hari Selasa ini (24/April), harga emas naik, tetapi masih rentan imbas negatif penguatan Dolar AS dan kenaikan suku bunga acuan obligasi AS.

Seputarforex.com - Harga emas berjangka pada sesi perdagangan Senin ditutup lebih rendah dalam tiga sesi berturut-turut. Hal ini membuat harga emas menyentuh level terendah dalam lima minggu. Hari Selasa ini (24/April), harga emas naik, tetapi masih rentan imbas negatif penguatan Dolar AS dan kenaikan suku bunga acuan obligasi AS.

 

Harga Emas

 

Setelah Merosot Ke Terendah Lima Minggu

Minggu lalu, harga emas berjangka turun drastis sebesar 0.7%. Penurunan itu menjadi yang pertama dalam tiga minggu. Namun, tren masih berlanjut; harga emas tercatat sempat turun sebesar 1.1%, atau $14.30 menjadi $1,324 per ons pada hari Senin. Pergerakan tiga sesi tersebut menandai harga penutupan paling rendah sejak 21 Maret 2018 dan penurunan harian terburuk sejak 12 April 2018.

Saat berita ini ditulis (24/April), harga kontrak emas berjangka menunjukkan tren naik. Harga emas berjangka terpantau naik 0.33% atau $4.40 menjadi 1328.40. Sementara itu, jika dibandingkan dengan kemarin, harga emas Antam di LM Jakarta Pulogadung tidak mengalami perubahan. Harga emas Antam di LM Jakarta Pulogadung saat ini tetap pada harga Rp653,000 per gram dengan harga buyback sebesar Rp585,000 per gram.

 

Dolar dan Yield Obligasi AS Terus Menanjak

Indeks Dolar AS tercatat naik 0.6% pada 90.72. Hal ini menurunkan ketertarikan investor pada mata uang lain kepada komoditas berdenominasi Dolar, termasuk emas. Di sisi lain, yield obligasi yang mencerminkan kenaikan ekspektasi inflasi, melaju lebih tinggi pada Senin (23/April). Yield obligasi 10 tahunan, membubung tinggi ke sekitar 2.984%, setelah melompat ke level tertinggi sejak Januari 2014 pada 2.956% di akhir pekan lalu.

Spekulasi di kalangan trader membuat pasar mulai memperhitungkan empat kali kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan tiga sinyal yang diberikan oleh pembuat kebijakan. Pada Jumat lalu, para trader di pasar Fed Fund Futures memperkirakan peluang sebesar 38% untuk empat kali kenaikan suku bunga pada tahun ini, dibandingkan pada 11 April di mana peluang sebesar 24.5%.

Tingginya yield obligasi karena spekulasi kenaikan suku bunga AS dapat mengurangi ketertarikan investasi pada emas. Meskipun peningkatan inflasi dapat mendorong investor beralih ke emas sebagai hedging, tetapi sejauh ini kenaikan yield masih membebani harga emas.

Sementara itu, dalam perdagangan logam lain, harga Perak jatuh 57.6 sen, atau 3.4% ke $16.587 per ons, berbalik turun dari level tinggi dua setengah bulan yang dicapai pada minggu lalu. Penurunan tersebut tercatat sebagai yang tertajam sejak 3 Juli 2017, sekaligus menjadi yang terpanjang sejak pertengahan Maret 2018. Padahal, minggu lalu harga perak menunjukkan kenaikan sebesar 3%.

"Meskipun harga komoditas kembali menguat pada sesi terakhir, harga emas nyatanya gagal ambil bagian," kata Richard Perry, seorang analis pasar dengan Hantec Markets. Lebih lanjut Perry mengatakan, peningkatan ekspektasi inflasi, seharusnya menjadi pendorong untuk harga emas, di mana hal ini sering dianggap sebagai alat hedging melawan inflasi. Namun, menguatnya Dolar AS sudah tentu berdampak negatif lebih besar terhadap emas.

Sekarang, setelah emas turun di bawah support $1,333.50, Perry mematok support jangka pendek harga emas berikutnya pada $1,321.

 

Permintaan Emas Menyusut Bersama Denuklirisasi Korea Utara

Menurut Chintan Karnani, kepala analis pasar di Insignia Consultants, harapan tentang denuklirisasi di semenanjung Korea, membuat permintaan akan emas menurun. Hal itu juga turut andil dalam penurunan harga logam mulia.

Sebelumnya telah dikabarkan bahwa Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong-un bersedia menunda uji coba senjata nuklir dan rudal balistiknya. Hal ini tentu membuat tensi geopolitik mereda, meskipun Trump skeptis kepada Kim.

283378
Penulis

Achmad Syujai adalah alumnus jurusan Bahasa Indonesia yang baru berkenalan dengan dunia trading setelah bertugas sebagai jurnalis di Seputarforex. Lingkup liputan termasuk berita forex, berita emas, dan artikel-artikel keuangan umum.