EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,293.86/oz   |   Silver 27.17/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,146.07   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 1 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Turun Setelah Rate Cut Kedua The Fed Tahun Ini

Penulis

Harga emas turun setelah Federal Reserve AS memangkas suku bunganya kembali sebanyak 25 bps menjadi 1.75 persen - 2.00 persen.

Seputarforex.com - Harga emas justru turun setelah The Fed memangkas suku bunga pada hari Kamis (19/September) dini hari tadi. Hal itu disebabkan oleh kurangnya kejelasan mengenai pandangan kebijakan moneter The Fed selanjutnya, mengingat bahwa Rate Cut bank sentral menjadi salah satu katalis utama yang menopang kenaikan harga emas.

Harga emas spot turun ke $1,487.35 per ounce pada pukul 18:50 GMT, sedangkan harga emas futures di Comex New York masih terpantau naik 0.2 persen ke $1,515.80 jelang pengumuman The Fed tadi malam. Sementara itu, grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan penurunan harga hingga 0.22 persen ke 1490.94. Secara garis besar, pergerakan harga emas cenderung terkonsolidasi sejak tanggal 10 September.

xauusd

 

The Fed Memotong Suku Bunga Lagi

Rapat kebijakan FOMC bulan September 2019 ini menghasilkan kebijakan untuk Rate Cut sebanyak 25 basis poin terhadap suku bunga The Fed hingga menjadi 1.75 persen - 2.00 persen.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai pengaman untuk menghindari risiko perlambatan global dan perang dagang. Meski demikian, ia menyebutkan bahwa outlook ekonomi AS saat ini masih baik, sehingga penyesuaian terhadap suku bunga cukup dilakukan secara moderat. (Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Dolar AS Justru Semakin Menguat)

Rate Cut The Fed tersebut sudah diantisipasi oleh sebagian besar pelaku pasar. Maka dari itu, cukup wajar bila Indeks Dolar AS justru naik 0.4 persen ke level 98.21. Sebaliknya, harga emas pun mundur.

"Penurunan harga emas jangka pendek ini dikarenakan oleh naiknya Indeks Dolar," kata George Gero, analis logam mulia di RBC Wealth Management di New York. "Kemunduran emas ini lebih dikarenakan oleh pemotongan suku bunga yang sesuai ekspektasi, tanpa jaminan akan adanya pemotongan suku bunga lebih banyak," imbuhnya.

Sementara itu, analis perdagangan logam mulia di BMO, Tau Wong, berpendapat seperti ini:

"Harga emas sudah turun $10 sebelum rilis pengumuman FOMC, sebab The Fed sudah mengecewakan pasar sebelumnya, yang mana hanya 7 dari 17 anggota menunjukkan tendensi untuk satu kali pemotongan suku bunga lagi di akhir tahun ini," kata Tai Wong. Ia pun menambahkan bahwa proyeksi untuk tahun 2020 dan 2021 diperkirakan tidak banyak perubahan.

290151
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.