EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.58/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Reli Akibat Runtuhnya Silicon Valley Bank

Penulis

Harga minyak menguat setelah prospek kenaikan suku bunga agresif The Fed meredup karena keruntuhan Silicon Valley Bank.

Seputarforex - Harga minyak mentah reli pada perdagangan Senin (13/Maret) sehubungan dengan krisis perbankan AS. Pada saat berita ini dimuat, minyak Brent menguat 0.53 persen pada kisaran $83.29 per barel, sementara minyak mentah WTI naik 0.50 persen di harga $77.07-an per barel.

Harga Minyak Reli

Pada akhir pekan lalu, Federal Reserve bersama dengan otoritas keuangan AS melakukan intervensi moneter darurat untuk memulihkan kepercayaan perbankan setelah keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB).

Kolapsnya salah satu bank terkemuka di negeri Paman Sam itu menjadi alarm bahwa suku bunga tinggi mungkin mulai melukai ekonomi. Hal ini dikhawatirkan menjalar dan berdampak sistemik pada perekonomian AS. Untuk itu, The Fed dijadwalkan menggelar pertemuan tertutup darurat untuk membahas tindakan lanjutan setelah keruntuhan SVB pada hari ini.

Pelaku pasar menyakini The Fed akan menurunkan retorika hawkish mereka terkait prospek kenaikan suku bunga agresif setelah muncul tanda-tanda kerusakan ekonomi yang disebabkan trend suku bunga tinggi. Hal ini mendorong kemerosotan dolar AS terhadap mata uang mayor sekaligus menguntungkan bagi pasar minyak.

Akan tetapi, rilis data inflasi konsumen AS yang akan dipublikasikan pada hari Selasa (14/Maret) bisa menjadi katalis yang mengubah sikap pasar saat ini. Pasalnya, inflasi konsumen merupakan salah satu faktor utama yang dipertimbangkan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga.

 

Minyak Masih Dibayangi Masalah Permintaan

Kendati menorehkan penguatan pada awal pekan ini, harga minyak belum mampu menghapus penurunan besar yang terjadi pada minggu lalu. Pasalnya, rilis data ekonomi China yang kurang meyakinkan telah menurunkan optimisme pasar terhadap prospek pemulihan permintaan minyak.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, pasar minyak mendapat kabar positif atas pernyataan terbaru dari wakil kepala eksekutif Aramco, Amin Nasser. Ia mengatakan bahwa pasar minyak global dalam kondisi stabil dan sangat optimis permintaan akan semakin pulih di masa mendatang.

Download Seputarforex App

299136
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.