EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,289.76/oz   |   Silver 26.70/oz   |   Wall Street 37,815.92   |   Nasdaq 15,657.82   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 60,636.86   |   Ethereum 3,012.29   |   Litecoin 79.50   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 1 hari, #Saham AS

Harga Minyak Stabil Meski Dibayangi Prospek Rate Hike

Penulis

Harga minyak stabil di tengah tingginya prospek kenaikan suku bunga Fed dan rencana pemotongan output oleh sejumlah negara produsen.

Seputarforex - Harga minyak dunia terpantau stabil pada perdagangan Asia awal pekan (03/Juli). Minyak Brent menguat 0.17 persen di kisaran $75.23 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) bergerak pada kisaran $70.49 per barel, menguat 0.14 persen secara harian. Secara keseluruhan, Minyak Brent menorehkan penurunan kuartalan ke-4 pada akhir Juni, tidak jauh berbeda dengan kondisi minyak WTI.

Harga minyak menguat

Meski rilis data inflasi PCE AS pada akhir pekan lalu lebih rendah dari ekspektasi, namun levelnya masih jauh dari target 2 persen. Akibatnya, perkembangan tersebut tak mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan The Fed pada rapat bulan ini.

"Komentar hawkish terkait prospek suku bunga oleh beberapa pejabat The Fed akhir-akhir ini meningkatkan kekhawatiran pasar terkait prospek permintaan yang akan membebani harga minyak," kata analis National Australia Bank (NAB) dalam sebuah catatan.

Sebelumnya, pasar memang sangat responsif terhadap pernyataan Jerome Powell yang bernada hawkish di forum ECB. Ia menyatakan bahwa masih ada kemungkinan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lagi dalam tahun ini.

 

Ditopang Pemotongan Produksi

Meski dibayangi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, harga minyak sejatinya masih didukung oleh manuver OPEC terkait kebijakan produksi. Rusia yang merupakan salah satu produsen minyak dunia belum lama ini mengungkapkan rencana untuk kembali memotong produksi. Selain itu, keputusan Arab Saudi untuk memangkakas output sebesar 1 juta barrel per hari (bph) pada awal Juli juga akan menambah dukungan bagi harga minyak.

Di Amerika Serikat, pemerintah dilaporkan tengah mengisi kembali cadangan minyak strategis seiring dengan naiknya permintaan bensin di tengah liburan musim panas.

Berdasarkan hasil jajak pendapat Reuters, sebagian besar analis memperkirakan harga rata-rata minyak Brent akan mencapai $83.03 per barel pada akhir 2023. Angka ini diturunkan dari proyeksi sebelumnya karena tanda-tanda perlambatan ekonomi China pada tahun ini.

Download Seputarforex App

299534
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.