EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,425.16/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 20 jam lalu, #Saham AS

Inggris Ketatkan Lagi Pembatasan Sosial, Pound Jatuh

Penulis

Poundsterling turun tajam setelah Inggris kembali memberlakukan pembatasan sosial ketat demi mencegah penularan strain virus Corona baru. Progres negosiasi Brexit yang melambat juga menjadi katalis.

Seputarforex - Poundsterling jatuh 0.75 persen ke kisaran 1.3413 per dolar AS pada Minggu (21/Desember) malam. Kementerian Kesehatan Inggris menyatakan bahwa London dan wilayah England bagian tenggara kemungkinan harus mempertahankan kebijakan pembatasan sosial yang lebih ketat guna menahan penyebaran strain virus Corona baru.

gbpusd

Keputusan tersebut diambil bersamaan dengan langkah sejumlah negara Eropa seperti Jerman, Italia, Prancis, dan Belanda yang mengumumkan larangan masuk bagi turis asal Inggris.

Kebijakan pembatasan sosial untuk kesekian kalinya di Inggris terpaksa diberlakukan lagi selama beberapa bulan ke depan, atau setidaknya sampai kaum lanjut usia dan orang-orang yang rentan terpapar sudah tervaksinasi. Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan bahwa varian baru virus Corona saat ini diestimasi lebih cepat menular 70 persen daripada varian sebelumnya dan masih di luar kendali.

"Ini merupakan tantangan yang besar, sampai kita mendapatkan suntikan vaksin untuk melindungi masyarakat," kata Hancock kepada Sky News. "Kita akan menghadapi hal ini selama beberapa bulan ke depan."

PM Inggris Boris Johnson pada hari Sabtu kemarin membatalkan rencananya untuk sedikit melonggarkan pembatasan sosial selama lima hari dalam rangka Natal. Ia hanya mengizinkan masyarakat untuk berbaur di hari-H Natal, kecuali di wilayah dengan pembatasan tingkat-4 (tier 4) yang dilarang mengadakan perkumpulan sama sekali.

Data harian mengenai infeksi virus Corona di Inggris menunjukkan ada 35,928 kasus baru per hari Minggu. Angka tersebut dua kali lebih banyak dibandingkan pekan lalu, sekaligus rekor tertinggi sejak gelombang pertama wabah virus Corona melanda Inggris.

 

Progres Brexit Melambat

Sementara itu, perundingan perdagangan Brexit masih alot hingga hari ini. Inggris bersikeras bahwa Uni Eropa harus bersedia membuka jalan bagi pakta perdagangan terbaru pasca Brexit. Namun, keinginan tersebut segera ditolak oleh para negosiator UE dengan dalih membela hak dan kepentingan serikat pekerja.

"Cukup sulit untuk melepaskan kurangnya progres Brexit dari kepanikan strain baru virus Corona. Keduanya mengecewakan dan (karena itu) sangat masuk akal Sterling melemah," kata analis ING, Antoine Bouvet. "Saya mengekspektasikan obligasi pemerintah Inggris (British gilt) akan dibuka naik besok di tengah permintaan terhadap aset-aset aman."

Download Seoutarforex App

294840
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.