EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,317.98/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 6 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 6 jam lalu, #Saham AS

Kasus COVID-19 Melonjak, Harga Minyak Terkoreksi

Penulis

Euforia keberhasilan uji coba vaksin virus Corona sempat mendorong harga minyak di atas USD45. Namun saat ini, minyak sudah terkoreksi turun.

Seputarforex - Harga minyak mentah turun dari level psikologis $45 yang tersentuh pada sesi perdagangan hari Rabu. Namun pada hari ini (12/November), harga minyak Brent sudah berusaha menguat kembali di kisaran $43.94, sementara harga minyak WTI masih diperdagangkan di kisaran $41.75.

Harga Minyak Turun

 

Euforia Vaksin Dihadang Lonjakan Kasus Corona

Gagalnya harga minyak bertahan di atas level $45 merupakan imbas dari mencuatnya kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus Corona. Pada hari Rabu, kasus COVID-19 memang melonjak signifikan di beberapa negara Eropa seperti Prancis dan Jerman. Tidak ketinggalan pula, Amerika Serikat juga dilaporkan mengalami lonjakan kasus terutama di negara bagian California.

Menurut data Worldometer, Prancis mencatatkan kasus baru harian sebanyak 35,879 pada 11 November, sementara Jerman melaporkan jumlah kasus baru hingga 20,536 dalam periode yang sama. California menjadi sorotan setelah pada 10 November lalu menghimpun kenaikan kasus sebanyak 8,352 secara harian.

Tingginya pertumbuhan infeksi COVID-19 tak pelak meredupkan optimisme keberhasilan uji coba vaksin oleh Pfizer yang sempat melambungkan harga minyak pada perdagangan awal pekan. Selain itu, jalan terjal yang membayangi implementasi vaksin COVID-19 juga menjadi tekanan bagi sentimen risk on.

"Jumlah kasus Corona yang meningkat tajam membuat semua orang kembali kepada kenyataan setelah euforia keberhasilan vaksin… Bagaimanapun, prospek vaksin yang dapat mengakhiri pandemi menjadi hal krusial bagi harga minyak," kata John Kilduff, analis komoditas di Again Capital.

Pembatasan yang dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat untuk memerangi penyebaran virus sedikit banyak memperlambat pemulihan permintaan bahan bakar. Pergerakan harga saat ini cenderung ditopang oleh rebound permintaan minyak dari kawasan Asia, meski risiko kenaikan kasus COVID-19 pada musim dingin tahun ini masih membayangi.

Selain itu, kabar mengenai penurunan stok minyak AS sebesar 5.1 juta barel pada pekan lalu menjadi salah satu faktor yang menyokong harga minyak di tengah kekhawatiran pasar.

Download Seputarforex App

294594
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.