EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.58/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 jam lalu, #Saham AS

Klarifikasi Pemerintah AS Jadi Penopang Harga Minyak

Penulis

Harga minyak stabil setelah pemerintahan Biden mengatakan bahwa desakan terhadap produsen untuk menggenjot produksi adalah untuk program jangka panjang.

Seputarforex - Harga minyak mentah menguat setelah pemerintah AS mengklarifikasi pernyataan mengenai peningkatan produksi minyak. Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent berada di kisaran $71.79 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $69.14 per barel. Keduanya sama-sama terkoreksi, tetapi secara umum masih bertahan di area penguatan hari sebelumnya.

Harga minyak stabil

Setelah mengutarakan desakan bagi produsen minyak untuk meningkatkan produksi, pemerintahan Biden mengklarifikasi bahwa permintaan tersebut adalah untuk program jangka panjang.

"Pemerintah AS telah mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak meminta produsen AS untuk meningkatkan produksi, yang menyebabkan pasar berbalik lebih tinggi," kata Phil Flynn, analis senior Price Futures Group di Chicago.

Disamping itu, kenaikan harga minyak mentah juga didukung oleh laporan dari Administrasi Informasi Energi (EIA) yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS pada pehitungan minggu lalu. Dalam laporan terkait, persediaan bensin juga dinyatakan turun ke level terendah sejak November 2020. Surutnya persediaan minyak mentah telah terjadi selama beberapa minggu terakhir dan diakibatkan oleh meningkatnya permintaan. Pasalnya, pertumbuhan pekerjaan AS dan peningkatan mobilitas selama musim panas mendorong tingginya konsumsi bensin.

 

Peningkatan Varian Delta Bisa Jadi Hambatan

Terlepas dari faktor persediaan dan permintaan minyak AS, sentimen pasar saat ini masih dibayangi oleh kekhawatiran terhadap penyebaran virus Corona Delta. Analis melihat jika permintaan minyak AS sejatinya mulai menurun di tengah naiknya kasus virus Corona Delta di beberapa wilayah Amerika Serikat. Ini bisa menjadi katalis yang akan menghambat reli harga minyak mentah ke depan.

"Kami memang telah melihat tanda-tanda kemunduran dalam permintaan produk energi secara keseluruhan. Itulah poin utama dalam laporan hari ini yang dapat menyebabkan kekhawatiran paling besar, mengingat latar belakang varian Delta yang bisa menimbulkan ketidakpastian mengenai prospek permintaan," kata Tony Headrick, analis pasar energi di CHS Hedging.

Download Seputarforex App

296203
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.