EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,314.15/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 18 jam lalu, #Saham AS

Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Terbatas Di Rp14,140

Penulis

Kurs tukar Rupiah menguat terhadap Dolar AS di level Rp14,140. Namun, Rupiah masih rentan koreksi karena ketidakstabilan ekonomi China yang berdampak global.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah menguat terhadap Dolar AS pada Jumat siang ini (12/April). Menurut grafik TradingView pukul 14.00 WIB, Rupiah naik dari level penutupan kemarin di level Rp14,145 ke Rp14,140 per USD, sebagaimana ditunjukkan oleh penurunan pada grafik USD/IDR berikut:

rupiah hari ini

Penguatan hari ini melanjutkan kenaikan selama 2 hari sebelumnya. Dolar AS sempat berupaya pulih pada hari Selasa (09/April), tapi masih gagal karena sentimen beli yang mendukung kurang mampu mengatasi bullish Rupiah.

 

Ditopang Sentimen Dovish The Fed Dan Inflasi AS

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim, mengungkap sejumlah sentimen utama yang memicu Rupiah naik hari ini. Pertama adalah pernyataan The Fed yang cenderung Dovish. Menurutnya, para pembuat kebijakan di bank sentral AS bisa menentukan suku bunga ke arah manapun sepanjang tahun ini. Hal tersebut ia simpulkan dari rilis notulen FOMC yang diterbitkan dini hari kemarin. Kemudian, Data inflasi inti AS di bulan Maret 2019 yang meleset dari ekspektasi, juga ikut menambah tekanan bagi Dolar AS.

"Pengaruh komentar yang dovish memberikan sentimen positif bagi Rupiah. Rupiah dalam perdagangan hari ini kemungkinan masih akan menguat di level Rp14,110 per Dolar AS hingga Rp14,190 per Dolar AS," ujar Ibrahim dikutip dari CNN Indonesia.

 

Rupiah Masih Rentan Koreksi

Meski menguat, Rupiah masih dibayangi oleh koreksi. Penyebabnya adalah kemunculan risiko perlambatan ekonomi global, yang terseret oleh penurunan dalam kondisi perekonomian China. Hal ini mengakibatkan investor ragu untuk masuk ke pasar keuangan Asia, temasuk Indonesia.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Wakil Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Mitsuhiro Furukawa, yang mengatakan apabila pertumbuhan ekonomi China lebih lambat dari ekspektasi, maka dampaknya akan dirasakan secara global.

"Penyebabnya adalah friksi dagang, yang tidak hanya mempengaruhi volume perdagangan tetapi juga investasi. Apabila pertumbuhan ekonomi China lebih lambat dari perkiraan, maka risikonya akan mengglobal," jelas Furukawa sebagaimana dikutip dari Reuters.

288119
Penulis

Alumni Sastra Inggris yang sudah berkecimpung dalam dunia penulisan selama 8 tahun. Sudah mulai menulis sejak masih kuliah. Saat ini aktif sebagai penulis di seputarforex.com.