EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,306.07/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 10 jam lalu, #Saham AS

OPEC Tiba-Tiba Pangkas Output, Harga Minyak Melonjak

Penulis

Harga minyak melonjak lebih dari 5 persen karena keputusan mengejutkan dari OPEC. Untuk menstabilkan pasar, organisasi tersebut mengumumkan pemangkasan minyak hingga 1.6 juta bph.

Seputarforex - Harga minyak dunia naik tajam pada perdagangan awal pekan (03/April) setelah OPEC+ memangkas produksi secara tidak terduga. Minyak Brent bergerak menguat 6.2 persen pada kisaran $84.19 per barel, sementara minyak WTI melonjak 6.3 persen hingga $80.45 per barel.

OPEC Tiba-Tiba Pangkas Output

Organisasi Negara Produsen Minyak bersama mitra atau dikenal sebagai OPEC+ mengumumkan akan memangkas output sebesar 1.6 juta barel per hari (bph). Kabar ini mematahkan ekspektasi pasar yang memperkirakan OPEC akan mempertahankan kebijakan produksi pada pertemuan bulan ini.

Dengan pemangkasan 1.6 juta bph, maka secara keseluruhan OPEC telah mengurangi produksi sebanyak 3.66 juta bph. Ini merupakan kelanjutan dari pemangkasan 2 juta bph yang dilakukan pada Oktober tahun lalu. Sementara itu, Rusia secara terpisah juga mengutarakan akan memangkas output 0.5 juta bph dalam waktu dekat.

Menurut sejumlah analis, manuver yang dilakukan OPEC dipicu oleh kemerosotan harga minyak ke level terendah 15 bulan akibat keruntuhan beberapa bank AS dan Eropa. Krisis tersebut memang sempat menimbulkan keresahan terhadap risiko ekonomi dan penurunan permintaan minyak.

Dengan pemotongan output yang baru dilakukan, OPEC telah mendorong pergeseran outlook harga minyak untuk tahun ini. Bank investasi ternama asal AS, Goldman Sachs, baru-baru ini menaikkan perkiraan harga Brent menjadi $95 per barel untuk akhir 2023, naik $5 dari proyeksi sebelumnya.

 

AS Kritik Kebijakan OPEC

Secara terpisah, Presiden Biden mengatakan bahwa upaya OPEC yang melakukan pemotongan produksi tidak disarankan. Ia menegaskan AS justru akan terus berupaya menurunkan harga minyak untuk menekan inflasi yang masih cukup tinggi. Perlu diketahui, Gedung Putih telah melepas cadangan minyak strategis mereka sebanyak 100 juta barel sejak akhir 2022 untuk menjinakkan harga minyak. Pemerintah AS selama ini memang menuding lonjakan harga energi sebagai penyebab kenaikan inflasi.

Download Seputarforex App

299229
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.