EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 155.610   |   GBP/USD 1.248   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,308.81/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 23 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 23 jam lalu, #Saham AS

Pandemi Ancam Pemulihan Ekonomi, Harga Minyak Melemah

Penulis

Kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan secara signifikan, sehingga memicu tumbuhnya kekhawatiran terhadap prospek pemulihan ekonomi global.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia kembali turun pada perdagangan awal pekan (20/Juli), terbebani oleh kenaikan kasus COVID-19 yang melonjak signifikan dan berpotensi menggagalkan pemulihan ekonomi global. Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan di kisaran $40.11 per barel, melemah 0.52 persen dari level pembukaan harian. Sementara itu, harga minyak Brent berada di kisaran $42.66 per barel, melemah 0.47 persen dari harga Open harian.

Harga minyak terancam pandemi covid19

 

Pandemi Ancam Pemulihan Ekonomi Global

Dalam beberapa hari terakhir, kasus virus Corona di seluruh dunia bertambah cukup signifikan dengan mencapai lebih dari 14 juta orang dan memakan korban jiwa hingga 602 ribu. Angka ini diprediksi akan terus meningkat karena banyak negara belum mampu membendung penyebaran virus Corona. Bahkan, banyak pihak berpendapat jika gelombang kedua virus Corona dapat menelan korban lebih banyak lagi.

"Dengan jumlah kasus COVID-19 harian global masih meningkat, terutama kasus virus Corona di AS yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, kekhawatiran terhadap pemulihan perekonomian semakin meningkat sehingga membebani harga minyak," kata Stephen Innes dari Axicorp.

Kemerosotan permintaan minyak yang dipicu oleh COVID-19 bukanlah isapan jempol belaka. Aktivitas ekonomi di berbagai negara yang menurun telah berdampak langsung terhadap konsumsi bahan bakar. Impor minyak Jepang merosot hingga 14.7 persen di bulan Juni, begitu pula dengan impor minyak China, India, hingga negara-negara kawasan Uni Eropa.

Perlu diketahui, OPEC+ telah memperpanjang kebijakan output cut hingga akhir Juli. Namun, organisasi tersebut sepakat untuk melonggarkan kuota produksi minyak dalam pertemuan terakhirnya. Apabila harga minyak terus tertekan, OPEC+ akan kembali terdesak untuk memperpanjang pemotongan produksi harian demi menjaga harga minyak dari kemerosotan lebih jauh.

Download Seputarforex App

293271
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.