EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,296.89/oz   |   Silver 26.69/oz   |   Wall Street 37,995.40   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 14 jam lalu, #Saham AS

Pasokan Berpotensi Melimpah, Harga Minyak Melemah

Penulis

Harga minyak melemah cukup signifikan karena prospek peningkatan pasokan minyak di AS dan Timur Tengah. Namun, kebijakan Saudi dan Rusia masih positif bagi minyak.

Seputarforex - Harga minyak dunia merosot karena pasokan minyak diduga tidak setipis sebelumnya. Pada sesi Eropa sore ini (24/Agustus), harga minyak Brent turun 0.77 persen ke kisaran $82.32 per barel, sementara WTI Oil melemah 0.37 persen pada kisaran $78.29 per barel.

Pasokan Minyak Berpotensi Melimpah

Badan Informasi Energi (EIA) memperkirakan produksi minyak mentah AS sudah mendekati level tertinggi pra-COVID pada minggu lalu. Data terbaru mencatat angka produksi mendekati 12.8 juta barel per hari (bph), tidak jauh dari rekor tertinggi 13.1 juta bph pada awal 2020.

Pasokan yang tinggi dikhawatirkan tidak terserap dengan baik jika berkaca dari kondisi akhir-akhir ini. Pasalnya, permintaan bahan bakar AS semakin berkurang seiring dengan berakhirnya liburan musim panas.

Keresahan pasokan tidak hanya datang dari AS, tetapi juga di negara produsen minyak lainnya. Menteri Energi Turki dan Irak belum lama ini membahas rencana untuk menghidupkan kembali ekspor minyak dari wilayah Kurdi. Apabila rencana tersebut terealisasi, maka pasar minyak dunia akan dibanjiri oleh tambahan pasokan sebesar 450 ribu bph dari kawasan utara Irak tersebut.

Sementara itu, output minyak mentah Iran juga terus berakselerasi dan diperkirakan mencapai 3.4 juta barel per hari pada akhir September mendatang. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh Menteri Perminyakan negara tersebut. Padahal, sanksi AS untuk ekspor minyak Iran masih berlaku hingga saat ini.

Kabar baiknya, Arab Saudi dan Rusia masih akan melanjutkan program pengurangan produksi mereka. Analis memperkirakan Saudi akan memperpanjang pemotongan output sebesar 1 juta bph hingga akhir Oktober. Kebijakan pengurangan produksi dari kedua raksasa OPEC tersebut sejauh ini telah mendongkrak minyak ke level tertinggi selama beberapa pekan terakhir.

Download Seputarforex App

299690
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.