EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,289.76/oz   |   Silver 26.62/oz   |   Wall Street 37,815.92   |   Nasdaq 15,657.82   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 60,636.86   |   Ethereum 3,012.29   |   Litecoin 79.50   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 1 hari, #Saham AS

Retail Sales Dan Produksi Industri China Kompak Melemah

Penulis

Biro Stastistik Nasional China merilis sejumlah data ekonomi yang mengindikasikan pemulihan ekonomi semakin terhambat di awal kuartal III/2023.

Seputarforex - Pada hari Selasa (15/Agustus), Retail Sales China periode Juli 2023 dilaporkan turun dari 3.1 persen ke 2.5 persen secara tahunan (Year-over-Year). Angka ini di bawah ekspektasin kenaikan 4.5 persen.

Retail Sales China

Secara detail, penurunan penjualan terjadi di banyak sektor. Beberapa diantaranya adalah tembakau dan alkohol (dari 9.6 persen ke 7.2 persen, pakaian, sepatu, dan tekstil (dari 6.9 persen ke 2.3%), furnitur (dari 1.2 persen ke 0.1 persen), hingga alar komunikasi (dari 6.6 persen ke 3.0 persen). Penjualan di sejumlah barang bahkan ambles ke level minus, termasuk komestik (dari 4.8 persen ke -4.1 persen), perhiasan (dari 7.8 persen ke -10.0 persen), serta alat rumah tangga (dari 4.5 persen ke -5.5 persen).

Perlambatan yang terjadi pada belanja ritel China bulan lalu mencerminkan melemahnya permintaan domestik. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena data Retail Sales berkontribusi lebih dari setengah perekonomian China.

Sementara itu, data Industrial Production hanya meningkat 3.7 persen YoY, lebih rendah ketimbang proyeksi kenaikan 4.4 persen dan tidak beranjak dari pertumbuhan bulan Juni. Kondisi ini sejalan dengan penurunan aktivitas manufaktur yang berkontraksi. Ekspansi sektor jasa China pun terus merosot dalam beberapa bulan terakhir.

Lebih jauh, data Investasi Aset Tetap (Fixed Asset Investment) China turun secara mengejutkan. Data yang mengukur aktivitas konstruksi, pertambangan, belanja modal, dan bisnis ini merosot dari 3.8 persen menjadi 3.4 persen secara tahunan. Hasil tersebut atau lebih buruk dari konsensus ekonom yang memperkirakan kenaikan 3.8 persen.

Dalam beberapa bulan terakhir, Fixed Asset Investment China memang terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan, sektor investasi properti China merosot hingga 8.5 persen dalam tujuh edisi data tahunan. Spekulasi gagal bayar obligasi oleh sejumlah perusahaan properti China semakin memperburuk sentimen pasar untuk sektor ini.

Sejumlah analis menyakini jika pemerintah China dalam waktu dekat akan meluncurkan paket stimulus besar-besaran. Tujuannya tak lain adalah untuk menggenjot kembali pemulihan ekonomi yang mandek sejak awal kuartal kedua tahun ini.

Download Seputarforex App

299659
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.