EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,313.96/oz   |   Silver 27.53/oz   |   Wall Street 38,866.59   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 15 jam lalu, #Saham AS

Rupiah Menguat Usai Pengumuman Suku Bunga BI

Penulis

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan BI 7 Day Reverse Repo Rate di angka 6 persen. Rupiah semakin menguat pasca rilis data tersebut.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah menguat terhadap Dolar AS pada Kamis siang ini (20/Juni). Berdasarkan grafik Bloomberg, Rupiah menguat dari level pembukaan Rp14,245 ke Rp14,187. Sementara berdasarkan grafik TradingView pukul 15.00 WIB, Rupiah naik signifikan pada level pembukaan pagi ini, dari kisaran Rp14,231 ke Rp14,180 per USD.

rupiah hari ini

 

Dipengaruhi Rilis Data Suku Bunga BI

Setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate di angka 6 persen, pada pukul 15.00 WIB, Rupiah terpantau bergerak menguat.

"Dengan mempertimbangkan assesment dan pertimbangan ekonomi global dan domestik, RDG memutuskan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 6 persen," tutur Gubernur BI, Perry Warijyo, dikutip dari CNN Indonesia.

Perry menambahkan keputusan ini merupakan hasil pertimbangan BI terkait kondisi ekonomi di luar maupun dalam negeri. Dari luar negeri, tensi perang dagang yang kian memanas berpengaruh signifikan terhadap perekonomian global dan volume perdagangan dunia. Alhasil, banyak negara-negara memilih melonggarkan kebijakan Bank Sentralnya.

Dari dalam negeri, BI mempertimbangkan realisasi dari sejumlah indikator ekonomi. Mulai dari pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 yang melandai karena kinerja ekspor turun, belum meningkatnya investasi secara signifikan karena ada perlambatan ekspor, serta pandangan BI bahwa inflasi pada Mei 2019 masih dalam status terkendali.

 

Dolar AS Terus Tertekan

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan kurs Rupiah masih akan bergerak menguat terhadap Dolar AS. Menurut pengamatannya, Dolar AS terus tertekan akibat sinyal dari Bank Sentral AS yang akan memangkas suku bunga acuannya. Sebagaimana diketahui, dalam konferensi pers usai pertemuan FOMC bulan Juni 2019, Ketua The Fed, Jerome Powell mengisyaratkan akan melakukan pemotongan suku bunga (Rate Cut) dalam waktu dekat.

Hal inilah yang memicu penguatan Rupiah terhadap Dolar AS hari ini. "Proyeksi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp14,100 - Rp14,280," ujar Ariston dikutip dari Suara[dot]com.

288901
Penulis

Alumni Sastra Inggris yang sudah berkecimpung dalam dunia penulisan selama 8 tahun. Sudah mulai menulis sejak masih kuliah. Saat ini aktif sebagai penulis di seputarforex.com.