EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.657   |   Gold 2,308.81/oz   |   Silver 27.88/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 21 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 21 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Suku Bunga RBA Dipertahankan, AUD/USD Terperosok

Penulis

Dolar Australia melemah versus Dolar AS setelah pengumuman RBA yang sesuai ekspektasi pasar. Selain mempertahankan suku bunga, RBA juga tidak mengubah pembelian obligasi.

Seputarforex - Pada hari Selasa (02/November), Reserve Bank of Australia mengumumkan kebijakannya untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 0.1 persen. Laju pembelian obligasi pemerintah juga masih dipatok pada besaran $4 miliar per minggu hingga pertengahan Februari 2022. Langkah ini diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang dinilai masih cukup rentan dari dampak pandemi.

Suku Bunga RBA Tidak Berubah, AUD/USD

Dalam statement kebijakan, petinggi RBA mengakui bahwa perekonomian Australia telah semakin pulih dari dampak virus Corona Delta. Bahkan, bank sentral memperkirakan pertumbuhan PDB Australia sebesar 3.0 persen pada tahun ini, lalu diikuti oleh pertumbuhan 5.5 persen dan 2.5 persen dalam dua tahun berikutnya.

RBA juga memperkirakan tingkat pengangguran (Unemployment Rate) akan terus menurun di masa mendatang, yakni sebesar 4.25 persen pada akhir tahun 2022, dan kembali turun 4.0 persen pada tahun 2023 mendatang.

Di samping itu, RBA menyoroti masalah terhambatnya rantai pasokan global dan kenaikan upah yang mandek saat tingkat pengangguran relatif rendah. Hal ini berpotensi menimbulkan stagflasi pada perekonomian Australia, kondisi yang sekarang banyak terjadi di beberapa negara maju lainnya.

Menyikapi dinamika yang terjadi pada perekonomian Australia akhir-akhir ini, RBA memilih untuk mempertahankan kebijakan moneter akomodatif hingga tercapai ketenagakerjaan maksimal (full employment). Pada akhirnya, bank sentral Australia kembali menegaskan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terlihat setidaknya hingga awal tahun 2024 mendatang, atau hingga inflasi bergerak stabil pada kisaran 2-3 persen secara berkelanjutan.

 

AUD/USD Langsung Terperosok

Secara umum, kebijakan moneter RBA pada pertemuan bulan ini telah diantisipasi oleh pasar, terutama statement mengenai prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dolar Australia merosot cukup dalam pasca pengumuman RBA pagi ini, terlihat dari pergerakan AUD/USD yang berada pada kisaran 0.7496 atau melemah 0.29 persen secara harian.

Suku Bunga RBA Tidak Berubah, AUD/USD

Download Seputarforex App

296708
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.