EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.657   |   Gold 2,308.81/oz   |   Silver 27.66/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Tapering Mesti Terjadi, Dolar Tangguh Meski CPI Terkoreksi

Penulis

Laporan inflasi produsen (PPI) memulihkan keyakinan pasar terhadap prospek pengumuman tapering The Fed sebelum akhir tahun, sekaligus menopang nilai tukar dolar AS.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) bertahan pada rentang tertinggi empat bulan, tepat di bawah ambang 93.00 dalam perdagangan hari Jumat ini (13/Agustus). Data inflasi konsumen (CPI) Amerika Serikat sempat menumbuhkan keraguan dan memicu koreksi tipis pada USD. Namun, data inflasi produsen (PPI) memulihkan keyakinan pasar terhadap pengumuman tapering Federal Reserve sebelum akhir tahun ini.

DXY Daily

Laporan inflasi produsen AS tadi malam mencatat pertumbuhan harga-harga setinggi 1.0 persen (Month-over-Month) pada bulan Juli 2021. Pertumbuhan ini setara dengan pencapaian periode sebelumnya, sekaligus lebih tinggi dibanding ekspektasi pasar yang hanya 0.6 persen. Sedangkan laju inflasi produsen tahunan melonjak dari 7.3 persen menjadi 7.8 persen (Year-on-Year), menorehkan kenaikan paling pesat dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Data harga konsumen yang dirilis lebih awal memberikan sinyal bahwa laju inflasi di AS kemungkinan sudah melewati puncaknya. Tapi data harga produsen ini justru menggarisbawahi kuatnya tekanan inflasi dasar yang dapat mendorong Federal Reserve untuk memulai tapering dalam waktu dekat.

Sejumlah pejabat The Fed pekan ini menyampaikan opini hawkish yang mendukung tapering atas pembelian aset (pemangkasan atas Quantitative Easing). Meskipun Ketua The Fed Jerome Powell kemungkinan bersikap lebih dovish daripada rekan-rekannya, tetapi situasi saat ini menimbulkan kesan bahwa Federal Reserve sudah hampir pasti mengumumkan tapering sebelum akhir tahun.

"Fokusnya beralih dari inflasi ke ketenagakerjaan. Meskipun kita masih perlu memantau dampak dari varian Delta, (tetapi) jika kita punya pertumbuhan payroll yang kuat selama beberapa bulan ke depan, maka semestinya ada pengumuman tapering dari The Fed," kata Naoya Oshikubo, ekonom senior dari Sumitomo Mitsui Trust Asset Management, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Sejumlah pemain pasar menilai The Fed dapat mengirim sinyal perkiraan waktu tapering pada simposium Jackson Hole tanggal 26-28 Agustus mendatang. Sebagian pemain pasar lain berpendapat The Fed kemungkinan akan melontarkan wacana dulu selama beberapa waktu. The Fed biasanya tidak mengubah kebijakan secara mendadak, melainkan menebar petunjuk terlebih dahulu agar pasar bersiap-siap.

"Saya kira mereka (The Fed) masih akan membicarakan (tapering) sedikit lebih banyak, mereka masih ingin berpikir tentang pengumumannya dan berbicara tentang pertimbangannya agar kita menyerap ide (tapering) itu, sehingga tidak akan menjadi berita sama sekali ketika mereka (benar-benar) mulai melakukannya," kata Christopher Smart dari Barings Investment Institute di Boston.

Smart menambahkan, "Ketika mereka mulai melakukannya, (tahapan tapering) akan berjumlah sangat kecil. Mereka ingin memastikan bahwa mereka takkan menganggu pasar, terutama pasar hipotek di mana mereka telah membeli banyak sekali aset (dalam rangka Quantitative Easing)."

Download Seputarforex App

296211
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.