EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,333.98/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,078.36   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 18 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 23 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 24 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 24 menit lalu, #Saham AS

The Fed Mulai Hawkish, Dolar AS Melambung

Penulis

The Fed mengumumkan akan memajukan rencana kenaikan suku bunga untuk merespon lonjakan inflasi. Dolar AS menguat tajam merespon pernyataan tersebut.

Seputarforex - Pada pengumuman kebijakan moneter dini hari tadi (17/Juni), Federal Reserve mempercepat proyeksi kenaikan suku bunga acuan dari yang semula tahun 2024 menjadi tahun 2023. Langkah ini diambil untuk mengimbangi inflasi yang meroket dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian, bank sentral AS itu tetap mempertahankan pembelian obligasi senilai $120 miliar setiap bulan, guna mendorong pemulihan ekonomi dan sektor tenaga kerja dari dampak pandemi.

The Fed Geser Kebijakan Lebih Hawkish,

Dalam proyeksi terbarunya, The Fed mengindikasikan rate hike sebanyak dua kali bisa terjadi pada tahun 2023. Padahal dalam pertemuan sebelumnya, mereka mengatakan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terjadi sebelum tahun 2024. Ketua The Fed Jerome Powell mengakui bahwa inflasi bisa melesat lebih cepat dari ekspektasi sebelumnya. Bahkan, proyeksi inflasi AS tahun ini telah dinaikkan menjadi 3.4 persen atau naik 100 persen dibandingkan outlook pada bulan Maret.

"Seiring dengan normalisasi ekonomi, perubahan permintaan yang besar dan cepat dapat menimbulkan berbagai masalah terkait pasokan. Kondisi ini akan memicu kemungkinan inflasi lebih tinggi dan lebih permanen dari yang kami perkirakan," kata Powell dalam konferensi Pers.

Pengumuman kebijakan The Fed kali ini mendapat sorotan dari berbagai pihak dengan komentar yang beragam. Salah satu respon datang dari Peter Tuz, seorang penasehat senior investasi di Chase Charlottesville. "Saya tidak terlalu terkejut atas keputusan The Fed dalam menggeser proyeksi kebijakan. Fakta sudah sangat jelas bahwa kenaikan inflasi AS terjadi begitu cepat dan The Fed sekarang telah mengakui itu," kata Tuz dalam sebuah catatan.

 

Dolar AS Melonjak Tajam

Secara garis besar, pengumuman kebijakan terbaru The Fed bernada sangat hawkish sehingga memberikan dorongan naik terhadap Dolar AS. Hal ini tampak dari pergerakan Indeks Dolar (DXY) yang naik hingga lebih dari satu persen pasca pernyataan Powell. Pada perdagangan sesi Asia pagi ini, harga sudah terkoreksi tapi masih bertahan di kisaran 91.33.

The Fed Geser Kebijakan Lebih Hawkish,

Download Seputarforex App

295890
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.