EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,425.16/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 21 jam lalu, #Saham AS

Varian Virus COVID-19 Baru Menginfeksi Euro dan Pound

Penulis

Temuan varian virus COVID-19 baru di Inggris menggemparkan benua Eropa. Pound dan euro terpukul lantaran kabar tersebut.

Seputarforex - Euro mencapai rekor tertinggi tiga tahunnya terhadap dolar AS pada pekan lalu. Namun, EUR/USD melemah hingga 0.6 persen ke kisaran 1.2180-an pada perdagangan sesi Eropa hari ini (21/Desember) menyusul temuan varian virus COVID-19 baru di Inggris. Poundsterling terpukul paling parah hingga anjlok 2 persen versus USD, sedangkan Euro juga terdampak lantaran kedekatan geografisnya dengan Inggris.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Tenaga kesehatan Inggris menemukan varian virus baru yang dapat menyebar 70 persen lebih cepat. Inggris saat ini sedang berupaya memeriksa apakah varian tersebut menimbulkan tingkat mortalitas lebih tinggi atau tidak, serta apakah varian hasil mutasi dapat dicegah oleh vaksin yang sudah ada. Sementara itu, Inggris dan beberapa negara Eropa memperketat aturan pembatasan sosial di dalam negeri dan lintas negara.

Jerman, Belanda, Austria, Denmark, dan Italia bakal menerapkan lockdown yang lebih ketat hingga beberapa pekan ke depan. Penerapan lockdown bahkan bisa diperpanjang jika pertumbuhan kasus COVID-19 masih tetap tinggi. Belanda dan Prancis juga sudah menutup jalur transportasi dengan Inggris. Situasi ini mengancam prospek pemulihan ekonomi di seantero Eropa.

"Beberapa negara sudah mengumumkan pembatasan lebih lanjut hingga paruh pertama Januari (misalnya hingga 10 Januari untuk Jerman dengan pengecualian beberapa hari seputar Natal), tetapi jika jumlah kasus tetap tinggi di awal Januari, lockdown akan berlangsung lebih lama," ujar Ned Rumpeltin dari TD Securities, "Ada deal ataupun tidak, perbatasan berdiri antara Inggris dan Uni Eropa pada 1 Januari. (Walaupun) kami memperkirakan kedua pihak akan menyepakati sebuah deal, dalam detik-detik terakhir."

Para analis berbeda pendapat tentang arah pergerakan euro selanjutnya. Beberapa analis masih optimis terhadap prospek bullish euro, sedangkan sebagian yang lainnya menilai posisi euro sudah terlalu ketat.

Download Seputarforex App

294851
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.