EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 155.610   |   GBP/USD 1.248   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,316.28/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,897.17   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 12 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 12 jam lalu, #Saham AS

Dolar Turun, Harga Minyak Melonjak Lebih Dari 5 Persen

Penulis

Harga minyak menguat signifikan di tengah pelemahan Dolar AS. Namun, reli minyak diperkirakan tidak berlangsung lama karena kekhawatiran pasar terhadap virus Corona Delta.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 5 persen pada awal pekan, memanfaatkan pelemahan Dolar AS dan kenaikan pasar ekuitas global. Pada perdagangan Asia hari Selasa (24/Agustus), harga minyak Brent berada di kisaran $69.12 per barel, menguat 0.28 persen dari level pembukaan harian. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) naik 0.3 persen ke $66.01.

Harga minyak melonjak

Pelemahan Dolar AS membuat harga minyak mengakhiri trend penurunan pekan sebelumnya. Ini merupakan imbas dari meredupnya ekspektasi tapering The Fed.

"Lonjakan minyak terbentuk dari kombinasi selera risiko yang meningkat dan momentum pelemahan Dolar AS yang mewakili dorongan dari kekuatan potensial minyak," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates.

 

Kenaikan Minyak Masih Rentan

Namun, euforia kenaikan tajam harga minyak diperkirakan tidak berlangsung lama. Pasalnya, kekhawatiran terhadap penyebaran virus Corona Delta di seluruh dunia belum bisa dianggap sepele. Banyak negara melaporkan terjadi kenaikan signifikan kasus Corona, sehingga berpotensi membayangi prospek permintaan minyak ke depan.

"Kami memperkirakan akan melihat lebih banyak penyesuaian (harga minyak) pekan ini, tetapi sentimen pasar kemungkinan akan tetap bearish menyusul meningkatnya kekhawatiran atas potensi melambatnya permintaan bahan bakar di seluruh dunia," ungkap Kazuhiko Saito, kepala analis Fujitomi Securities.

China yang merupakan importir minyak terbesar dunia baru-baru ini dilaporkan telah memberlakukan pembatasan untuk mencegah penyebaran virus Corona Delta secara lebih luas. Kondisi ini menjadi katalis utama yang membebani outlook harga minyak.

"Penyebaran virus Corona Delta tetap menjadi ancaman bagi prospek permintaan jangka pendek, meskipun ada tanda-tanda situasi membaik selama pembatasan di China. Disamping itu, pertemuan puncak Jackson Hole minggu ini dapat memberi pasar beberapa petunjuk mengenai tapering yang akan menentukan arah pergerakan minyak selanjutnya," ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank.

Download Seputarforex App

296271
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.