EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,333.30/oz   |   Silver 27.25/oz   |   Wall Street 38,386.09   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,227.75   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 1 jam lalu, #Saham AS

Notulen The Fed Tak Mengejutkan, Dolar AS Naik Tipis

Penulis

Meski kemajuan substansial pemulihan ekonomi AS dinilai belum sepenuhnya terlihat, The Fed menyakini jika pengurangan pembelian aset akan terjadi lebih cepat pada tahun ini.

Seputarforex - Dolar AS bergerak menguat pada sesi perdagangan Asia hari Kamis (08/Juli) setelah pengumuman notulen rapat The Fed tidak banyak memberikan kejutan bagi pelaku pasar. Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan USD terhadap enam mata uang mayor lain saat ini berada di kisaran 92.73, menguat 0.03 persen dari harga Open harian.

Notulen The Fed Tak Banyak Beri

Notulen The Fed yang dirilis Kamis dini hari tadi secara garis besar masih menyoroti masalah inflasi dan stabilitas keuangan. Topik yang dibahas sebenarnya tidak jauh berbeda dari pernyataan pada pertemuan sebelumnya. Walaupun kemajuan lebih lanjut pada pemulihan ekonomi AS secara umum masih belum terpenuhi, tetapi para pembuat kebijakan sepakat jika mereka harus siap bertindak merespon kenaikan inflasi atau munculnya risiko lain.

Selain itu, The Fed mengakui bahwa kondisi untuk mengurangi pembelian aset dapat tercapai lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya. Akan tetapi, sebagian anggota FOMC masih menyoroti rilis data ekonomi AS baru-baru ini yang belum mencerminkan penguatan kondisi fundamental.

"Notulen hari ini hanya mengonfirmasi bahwa The Fed kemungkinan besar akan mengurangi pembelian aset tahun ini," kata Kathy Lien, direktur pelaksana BK Asset Management dalam sebuah catatan.

Lebih lanjut, Lien menambahkan bahwa tekanan dari imbal obligasi AS dan rilis data ekonomi yang lemah akhir-akhir ini membuat Dolar AS tidak banyak bereaksi atas notulen rapat The Fed bulan Juni. Namun, kondisi perekonomian AS yang lebih baik dibandingkan Eropa dan Jepang akan menjadi penopang pergerakan Dolar ke depan. "Intinya, tidak ada reaksi besar yang terjadi setelah pengumuman notulen... tapi saya tidak berpikir itu akan menghalangi penguatan Dolar AS lebih jauh," kata Kathy Lien.

Win Thin, kepala strategi mata uang Brown Brothers Harriman, mendukung perspektif bullish untuk Dolar AS. Ia mengungkapkan bahwa salah satu pendorong kembalinya arus dana dari luar AS adalah divergensi kebijakan bank sentral terkait pengurangan stimulus moneter. Prospek pengetatan kebijakan moneter AS dinilai lebih tinggi karena kondisi fundamentalnya yang lebih kokoh dibandingkan kawasan lain.

Download Seputarforex App

296009
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.