EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,125.66   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 4 jam lalu, #Saham AS

Pesanan Barang Tahan Lama AS Naik, Dollar Pangkas Kerugian

Penulis

The Commerce Department mempublikasikan data pesanan barang tahan lama AS bulan Juni yang meningkat sebanyak 6.5 persen, menghapus penurunan 0.8 persen pada bulan Mei.

Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis (27/7) kembali merilis data Durable Goods Orders (pesanan barang tahan lama) periode bulan Juni yang melonjak cukup signifikan. Namun, Core Durable Goods Orders mencatatkan perlambatan tipis dibanding bulan Mei.

Pesanan Barang Tahan Lama AS Naik,

Data pesanan barang tahan lama AS bulan Juni meningkat sebanyak 6.5 persen, seolah menghapus penurunan -0.8 persen pada bulan Mei dan sekaligus melewati estimasi ekonom yang memperkirakan kenaikan 3.5 persen.

Sementara itu, Pesanan Inti (Core Durable Goods Orders), yang tidak memperhitungkan kategori barang transportasi, hanya tumbuh 0.2 persen, turun -0.1 persen dari kenaikan 0.3 persen pada bulan Mei lalu (forecast kenaikan 0.4 persen).

Data-data ini merupakan indikator penting untuk mengukur pengeluaran peralatan oleh Pemerintah yang akan berpengaruh terhadap nilai GDP.

Pemerintah AS dijadwalkan akan merilis data GDP First Release kuartal ke-2 pada hari Jumat besok. Dalam sebulan terakhir, kenaikan belanja peralatan didorong sektor energi yang dalam beberapa bulan terakhir meningkat. Aktivitas pengeboran minyak AS kembali naik, dan itu mendongkrak belanja peralatan (Durable Goods).

 

Greenback Berusaha Pangkas Kerugian

Pada pukul 20:30 WIB malam ini, Greenback terlihat sedikit menguat versus major currency setelah sebelumnya anjlok tajam akibat FOMC Statement dianggap pasar tidak se-hawkish ekspektasi. Sebelumnya, investor sangat berharap mendapatkan petunjuk lebih pasti terkait jadwal kenaikan suku bunga lanjutan dalam tahun 2017, namun pernyataan FOMC justru kian menambah ketidakpastian pasar. Pelaku pasar harus menunggu lagi hingga pertemuan bulan September mendatang.

Pasangan mata uang EUR/USD berada di level 1.1698 menjauhi level high harian 1.1776. Kondisi serupa juga terjadi pada Sterling yang saat ini diperdagangkan pada level 1.3134 terhadap Dollar AS.

279712
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.