EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,302.32/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 14 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 17-21 Juli 2017

Penulis

Dengan tidak adanya isu dan rilis data penting dari AS, secara fundamental minggu ini diperkirakan Rupiah masih akan cenderung menguat.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (14 Juli 2017), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Berdasarkan data Metatrader dari broker InstaForex, minggu lalu Rupiah menguat signifikan dan ditutup pada level 13285.00 per USD dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 13402.00. Sebelumnya Rupiah sempat melemah di awal pekan hingga menyentuh level 13418.00, akibat data cadangan devisa Indonesia bulan Juni yang turun ke USD 123.00 milyard dibandingkan sebelumnya USD 124.95 milyard.

Sama dengan mata uang utama dunia, penguatan Rupiah versus USD terutama disebabkan oleh testimoni ketua The Fed Janet Yellen yang dianggap dovish, data inflasi dan penjualan retail AS bulan Juni yang kembali merosot, dan isu politik di Washington terkait dengan skandal pilpres AS.

Dengan tidak adanya isu dan rilis data penting dari AS, secara fundamental minggu ini diperkirakan Rupiah masih akan cenderung menguat. Dari dalam negeri, Rupiah akan dipengaruhi oleh data neraca perdagangan bulan Juni yang diperkirakan kembali surplus, dan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia bulan Juli yang diperkirakan tetap +4.75%.

Jadwal Rilis Data Fundamental Minggu Ini

  • Senin, 17 Juli 2017:

Neraca perdagangan Indonesia bulan Juni 2017 y/y: bulan sebelumnya: +USD 0.47 milyard, perkiraan: +USD 0.82 milyard.

Analisa Rupiah 17-21 Juli
Penjualan mobil di Indonesia bulan Juni 2017 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +5.8%, perkiraan: tidak ada.

  • Kamis, 20 Juli 2017:

Suku bunga Bank Indonesia bulan Juli 2017 m/m: bulan sebelumnya: +4.75%, perkiraan: +4.75%.

Analisa Rupiah 17-21 Juli
Penanaman modal asing di Indonesia
kwartal kedua tahun 2017 quarter over year (q/y): kwartal sebelumnya: +0.9%, perkiraan: +1.8%.

Analisa Rupiah 17-21 Juli
Pertumbuhan kredit
bulan Mei 2017 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +9.5%, perkiraan: +9.3%.

Analisa Rupiah 17-21 Juli
Data berdampak dari AS minggu ini
adalah Building Permits, Housing Starts dan Jobless Claims.

Tinjauan Teknikal

Analisa Rupiah 17-21 Juli

Chart daily : setelah terjadi divergensi bearish indikator RSI dan menembus kurva sma 200 day, minggu ini Rupiah masih cenderung menguat (USD/IDR cenderung bearish), dengan support kuat pada level 13278.00 - 13261.00:

  1. Harga bergerak dekat kurva lower band indikator Bollinger Bands dan titik indikator Parabolic SAR berada di atas bar candlestick, menunjukkan pergerakan harga yang cenderung bearish.
  2. Kurva indikator MACD memotong kurva sinyal (warna merah) dari arah atas dan bergerak dibawahnya, dan garis histogram OSMA juga berada di bawah level 0.00.
  3. Kurva indikator RSI berada di bawah center line (level 50.0).
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan sentimen bearish.

Level pivot mingguan : 13327.00

Resistance : 13298.00 ; 13310 (50% Fibonacci retracement) ; 13328.00 ; 13348.00 ; 13365.00 ; 13390.00 ; 13418.00 ; 13438.00 ; 13485.00 ; 13527.52 (23.6% Fibonacci retracement) ; 13615.00 ; 13723.00 ; 13797.00 ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14133.00 ; 14348.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13278.00 ; 13261.00 ; 13221.00 ; 13171.00 ; 13092.45 (76.4% Fibonacci retracement) ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator
: simple moving average (SMA) 200 dan 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci retracement :
Titik swing low : 12899.00 (harga terendah 27 September 2016)
Titik swing high : 13723.00 (harga tertinggi 11 Nopember 2016)

Arsip Analisa By : Martin
279592
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.