EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,302.32/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,640.74   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 13 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah Mingguan: Pemilu, Perdagangan Indonesia, Retail Sales AS

Penulis

Minggu lalu, Rupiah bergerak sideways di tengah membaiknya cadangan devisa dan Retail Sales Indonesia. Minggu ini, Pemilu, perdagangan Indonesia, dan Retail Sales AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (12 April 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Ditengah rebound-nya US Dollar minggu lalu, Rupiah masih stabil dan bergerak sideways di sekitar level 14170 hingga 14090 per USD. Rupiah kemudian ditutup pada 14152 per USD, atau melemah tipis 0.23% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya.

Naiknya data cadangan devisa Indonesia bulan Maret dan membaiknya penjualan ritel bulan Februari menahan pelemahan mata uang Garuda, di samping perkembangan positif dari perundingan dagang AS-China. Surplus perdagangan China bulan Maret dengan kenaikan ekspor hingga 14.2% juga berdampak positif pada mata uang negara-negara partner dagangnya, termasuk Indonesia.

Faktor eksternal lainnya yang menyebabkan pelemahan Rupiah adalah naiknya harga minyak dunia. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar, dengan melakukan intervensi di pasar spot dalam jumlah yang terukur.

Minggu ini akan ada peristiwa dan data penting dari dalam negeri, yaitu Pemilihan Umum dan neraca perdagangan bulan Maret yang diperkirakan akan mengalami defisit. Proses pemilihan umum yang berlangsung aman dan damai akan lebih berdampak positif pada nilai tukar Rupiah.

Sementara dari AS akan dirilis data penjualan ritel bulan Maret yang diperkirakan naik 0.9%. Secara teknikal, Rupiah masih cenderung menguat dengan support di sekitar level 14109 hingga 14055.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental:

Senin, 15 April 2019:

  • Jam 09:00 WIB: data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret 2019 y/y: bulan sebelumnya: +USD0.33 miliar. Perkiraan: -USD0.18 miliar.

Analisa Rupiah Mingguan: Pemilu,

 

  • Jam 16:00 WIB: data pertumbuhan kredit bulan Maret 2019 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +12.13%. Perkiraan: +6.4%.

Analisa Rupiah Mingguan: Pemilu,

Data berdampak dari AS minggu ini: Retail Sales, Philly Fed Manufacturing Index, Building Permits, dan Housing Starts.

 

Tinjauan Teknikal

Analisa Rupiah Mingguan: Pemilu,


Chart Daily:

USD/IDR bergerak sideways dengan kecenderungan masih bearish (Rupiah masih cenderung menguat):

  1. Harga masih berada di bawah kurva resistance EMA 100 dan kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
  4. Kurva indikator RSI masih berada di bawah center line (level 50.0).
  5. Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.

Support kuat masih pada level 14109 (sekitar 50% Fibo Retracement).

 

Level Pivot mingguan : 14137.33

Resistance : 14163.00 (level 38.2% Fibo Retracement) ; 14227.11 (23.6% Fibo Retracement) ; 14333.00 ; 14425.00 ; 14500.00 ; 14603.00 ; 14650.00 ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 14108.95 (50% Fibo Retracement) ; 14055.63 (61.8% Fibo Retracement) ; 13991.10 (76.4% Fibo Retracement) ; 13885.00 ; 13736.00 ; 13587.31 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :

  • Titik Swing Low: 13885.00 (harga terendah 6 Februari 2019).
  • Titik Swing High: 14335.00 (harga tertinggi 8 Maret 2019).

Arsip Analisa By : Martin
288129
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.